Senin, 25 April 2011

Cara kerja dari Bandwidth Controller- untuk hemat bandwhit

software yang banyak di gunkan untuk mengatur bandwhit adalah bandwhit controler.

Cara kerja dari Bandwidth Controller

Software Bandwidth Controller dipasang atau diinstall pada sebuah Komputer yang memiliki access data keluar jaringan. Misalnya computer sebagai server / Gateway atau router yang mengunakan 2 ehternet card dimana 1 card untuk koneksi internal LAN terhubung ke HUB network, dan sebuah lagi terhubung ke jaringan internet. Sehingga seluruh koneksi computer ke computer server tersebut dapat diatur oleh Bandwidth Controller. Karena seluruh jalan keluar masuk harus melalui server maka Bandwidth Controller dapat memantau computer lain seperti melihat kemana saja computer tersebut terhubung, berapa banyak koneksi yang dilakukan atau berapa besar bandwidth yang digunakan oleh masing masing computer.

Bandwidth Controller secara mudah mengatur berapa kecepatan maksimum dari sebuah computer untuk mendownload atau upload secara realtime di setiap computer atau group computer. Baik sebuah computer atau group dapat dibatasi kecepatan mendownload atau upload melalui computer server.

Bandwidth Controller tidak memerlukan software tertentu pada computer client dan cukup dipasangkan pada computer server saja. Karena Bandwidth Controller mengatur dan menangkap semua packet data yang melewati ethernet card. Dengan cara demikian, maka seorang staff IT bisa saja mengurangi kecepatan internet dari dari satu buah computer tanpa campur tangan ke sipemiliknya. Cara ini akan bermanfaat bila didalam sebuah jaringan network terdapat seorang staf yang terlalu sibuk mendownload dan mengambil trafik data internet sehingga menganggu pekerja lain yang membutuhkan.

download disini

Senin, 11 April 2011

Telapak Tangan Gatal Pertanda Apa?

Beberapa hari ini telapak tangan saya selalu gatal. Utamanya, yang kanan. Sehingga, jari-jari tangan kiri susah menggaruknya. Ya, terpaksalah, telapak yang gatal itu saya sosor ke sudut meja.

Kata orang-orang tua (maaf bila saya salah sebut, yang kiri atau kanan), bila tangan kanan berarti pertanda bakal ada duit masuk. Tapi bila telapak tangan kiri yang gatal, akan ada duit kita yang keluar. Benarkah? Tapi meski telapak tangan kanan saya yang gatal, belum ada tanda-tanda uang masuk selain tanggal 28 nanti (gajian, he..he..).

Pagi tadi dapat telepon dari abang (istri si abang ini adalah, anak tiri, dari sepupu saya. Sepupu saya itu lambat dapat suami. Tapi sekali dapat suami, sudah langsung punya anak, menantu dan cucu. hi..hii...)yang di Guntung, Inhil sana. Dia mengabarkan, rencana dia untuk mengajak saya berbisnis dengan bosnya, dipastikan gagal. Tersebab, si abang dimutasikan ke tempat kerja yang makin jauh saja dari Pelabuhan di Guntung itu. Padahal lumayan juga prediksi semula, kucuran dana yang bakal didapat si abang dari bosnya, Rp50 juta.

Hmm..., saya yang cuma berniat membantu membawa barang itu ke Pelabuhan Sekupang, cuma berpikir dapat ''seberan'' ajalah kalau bisnisnya lancar. Harus gigit jari lagi. Tapi saya berusaha tetap ''tegar'' dengan kalimat ini. ''Lihat-lihat juga peluang di tempat baru itu bang...''

Tapi sebelum telepon si abang itu datang, kemarin juga ada telepon lagi yang justru benar-benar mengharuskan duit keluar. Itu, petugas asuransi Jiwasraya sudah mengingatkan untuk kedua kalinya jadwal pembayaran asuransi bea siswa untuk anak saya. Syukurlah si petugas agak longgar sedikit, meski dengan kalimat begini;''heran, gak biasanya gini pak...''

Namun dibalik itu, ada juga satu pesan SMS yang membikin hati senang. Ketika salah satu karyawan saya nyaris ''dipalak'' polisi karena dianggap ''membohongi'' si polisi itu. Padahal, si polisi aja yang salah menjual produknya. Si karyawan pun nyaris mengganti, tapi setelah saya turut campur dengan mencari bukti-bukti, maka amanlah dari keluar duit yang cuma Rp113.900 tapi sangat bermakna, karena kami merasa tak membohongi.

Begini bunyi SMS si polisi itu kepada si karyawan, dan diforwardkan kepada saya: ''MAS, KALAU UANG ITU DIGANTI SM BOS, UANGNYA BUAT KAMU SAJA. TRIMS.ANGGAP SAJA KT G PERNAH JUMPA.OK''

Hmm...saya tersenyum geli membacanya dan nyaris tak percaya, hingga si karyawan saya telepon apa benar begitu. Bagi si karyawan, ini pengalaman kedua berurusan dengan polisi menyangkut bisnis. Tapi baru kali ini, justru teman bisnisnya itu polisi. Hi..hi...

Hmm..saat memulai postingan ini dan akan mengakhirinya, telapak tangan saya tak gatal lagi. Padahal, ada duit yang mau keluar untuk membeli perbukaan, karena sekarang sudah mulai mencoba puasa Senin-Kamis lagi. Hmmm....lapar...sudah pukul 17.38 WIB bentar lagi buka nih...

Jumat, 01 April 2011

Cerita Inong Si Pembobol Bank

Jakarta: Nama Melinda mendadak terkenal. Foto-foto perempuan berusia 47 tahun tersebut beredar di dunia maya. Mendadak, semua orang pun ingin tahu kehidupan miliarder istri model iklan Andika Gumilang tersebut.





Tak heran, nama Melinda muncul karena ia menjadi tersangka kasus pencurian uang nasabah prioritas di Citibank. Kasus tersebut, entah sengaja entah tidak, awalnya ditutup-tutupi oleh Polri. Pun Citibank lebih banyak tutup mulut soal Melinda yang mereka sebut "eks-karyawan" Citibank itu.

"Nama aslinya Inong Melinda, di kantornya menggunakan nama Melinda," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, buka suara soal kasus ini, Kamis (31/3). Anton menambahkan, Melinda tidak menyangkal semua tuduhan yang dialamatkan padanya.

Bahkan, sebelum berkasus, Linda, panggilan akrab Melinda, juga sudah menjadi buah bibir. Pasalnya, penampilan Linda yang usianya hampir paruh baya itu memang menarik. Pegawai Citibank yang tak kenal dengannya pun minimal pasti tahu siapa dia. Belum lagi nasabah Citibank. Linda memang sengaja ditempatkan untuk menangani nasabah prioritas karena kepiawaiannya bicara dan menjaga hubungan dengan nasabah.

"Dia itu operasi semua, dirombak wajahnya, jadi sebetulnya nggak cantik," kata Anton mengomentari kehebohan masyarakat mengenai penampilan Linda sebagaimana foto-fotonya yang beredar di dunia maya.

Lepas dari penampilannya, Linda memang terkenal cukup lincah dan pandai berhubungan dengan klien. Linda sudah 20 tahun bekerja di Citibank, tapi baru tiga tahun terakhir ini ia mulai beraksi, membobol dana nasabah. Setidaknya dari tiga perusahaan yang jadi nasabah Citibank, Linda sudah mengantongi Rp17 miliar.

Polri menduga masih banyak lagi uang nasabah yang dibobol Linda. Sayangnya, perusahaan-perusahaan tersebut disinyalir takut melapor lantaran tak mau merusak hubungan baik dengan bank internasional asal New York tersebut.

Menurut Polri, dalam aksinya Linda meminta teller Citibank bernama Dwi untuk membantunya melakukan pencatatan palsu beberapa transfer uang. Nilainya antara Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. Catatan tersebut merupakan manipulasi transfer uang dari rekening nasabah ke rekening milik beberapa perusahaan milik Linda di dalam dan di luar Citibank.

Tak tahu yang dilakukannya kriminal, Dwi yang bekerja di Citibank atas bantuan Linda, tak menolak mengerjakannya. Pencatatan tersebut secara administrasi bank memang tak bermasalah. Oleh karenanya, kejahatan Linda tak tercium.

Dwi kemudian juga ditangkap Polri dan sempat masuk rutan Bareskrim Mabes Polri atas dugaan keterlibatannya. Tetapi ia kemudian dilepas kembali karena tak ikut menikmati uang yang dicuri Linda. Status Dwi masih tersangka. Ia hanya dikenakan wajib lapor setiap dua minggu sekali.

Namun, banyak pihak memandang kekayaan Linda wajar-wajar saja. Pasalnya, Linda memang mempunyai banyak usaha, selain bekerja sebagai manajer di Citibank Cabang Landmark, kemudian pindah ke cabang Pondok Indah. Namun belum dapat dikonfirmasi bergerak di bidang apa saja perusahaan-perusahaan tersebut.

Linda pun, menurut Polri, piawai menyembunyikan kejahatannya. Harta kekayaannya banyak yang disamarkan dengan atas nama orang lain.

Rekening perusahaannya, misalnya, tercatat atas nama orang lain. Mobil-mobil mewah yang dimilikinya pun demikian. Salah satunya, Hummer H-3 warna putih bernomor polisi B 18 DIK yang disita polisi sebagai barang bukti pencucian uang, dicatat atas nama Dika. Selain itu, Linda diketahui masih memiliki Mercedes Benz S300 dan sebuah Ferrari yang kerap dibawa Dika ke Sentul untuk bergaul bersama komunitas Ferrari lainnya.

Dika adalah Andhika Gumilang, suami Melinda yang usianya jauh lebih muda. Model iklan dan artis itu disebutkan baru berusia sekitar 22 tahun.

"Dia punya Hummer dipegang (atas nama) suaminya, Mercy dan Ferrari dipegang anaknya," ujar Anton.

Sampai kini Polri belum dapat dengan jelas memetakan harta Linda yang lain. Polri tengah meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan memantau aliran dana keluar masuk rekening perusahaan Linda.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Media Indonesia, Linda ditangkap di kamar mewahnya di sebuah apartemen di kawasan elite SCBD, Semanggi. Ia juga diketahui pernah tinggal di Oakwood, Kuningan. Selain itu, Linda masih punya beberapa rumah di Jakarta, termasuk di Tebet.

Menyembunyikan hubungan istimewanya dengan model iklan pun Linda jago. Tak tercium infotainment, Linda menikah dengan Dika yang umurnya terpaut 25 tahun. Padahal, pada pertengahan 2007, Dika masih dikabarkan infotainment bermasalah dengan pacarnya kala itu, Trindah Herlina.

Pasangan Linda dan Dika tinggal bersama kedua anak Linda dari pernikahan pertamanya. Anak pertama Linda, lulusan universitas luar negeri, berusia tak terpaut jauh dengan Dika, sementara anak keduanya masih duduk di bangku sekolah swasta di Jakarta.

Menghindari kemungkinan kejahatan perbankan serupa, Polri mengimbau semua pihak untuk tidak mudah percaya pada kedekatan hubungan pribadi ketika menyangkut urusan finansial.

"Kepada masyarakat, kalau berkaitan dengan bank harus cek dan ricek karena petugas itu belum tentu yang sebenarnya," papar Anton.

"Harus sesuai dengan prosedur, harus baca aturan sistem. Jangan terlalu percaya dengan pihak bank yang sudah dikenal baik. Itu belum tentu benar, harus hati-hati, tahu-tahu ditandatangan kosong."(MI/DSY)